SATUAN ACARA
PENYULUHAN
PERSIAPAN
PENYULUHAN
1. Materi
Penyuluhan : Tanda – Tanda
Persalinan.
2. Persiapan :




3. Tujuan


-
Ibu – ibu hamil
mengerti apa yang dimaksud dengan
persalinan.
-
Ibu hamil mengerti
keluarnya lender bercampur darah sebagai salah satu tanda persalinan
-
Ibu hamil mengerti
adanya kontraksi yang teratur dan kuat sebagai salah satu tanda persalinan
-
Ibu hamil mengerti
pecahnya selaput ketuban sebagai salah satu tanda persalinan
-
Ibu hamil megerti
pendataran leher rahim sebagai salah satu tanda persalinan
-
Ibu hamil mengerti
bagaimana cara mengurangi rasa nyeri
-
Ibu hamil mengerti kapan
harus menghubungi tenaga kesehatan bila terdapat tanda persalinan.
4. Pokok
bahasan /Sub pokok bahasan :






5. Metode : CTJ (
Ceramah Tanya Jawab )
6. Alat
bantu : -
power point
-
Brosur
-
Quis ( pre dan post
conference )
-
Demonstrasi
7. Kegiatan
penyuluhan :
Waktu
|
Tahap
|
Kegiatan
|
Media
|
Metode
|
10
menit
|
1. Pendahuluan
|
1. Mengucapkan
salam.
2. Memperkenalkan
diri kepada ibu – ibu yang hadir.
3. Menyampaikan
tujuan penyuluhan.
4. Memberikan
pre conference melalui pertanyaan
lisan.
Meliputi :
a. Menanyakan
kepada ibu – ibu yang hadir pengertian persalinan
b. Menanyakan
kepada ibu – ibu apa saja tanda – tanda persalinan
|
LCD
(
power point )
|
Ceramah
|
15
menit
|
2. Penyajian
|
1. Menjelaskan
pengertian persalinan.
2. Menjelaskan
tanda- tanda persalinan meliputi apa saja.
3. Menjelaskan
kenapa timbul rasa nyeri.
4. Menjelaskan
cara mengurangi nyeri.
5. Menjelaskan
kapan harus menghubungi tenaga kesehatan
|
Power
point
|
Ceramah
|
10
menit
|
3. Penutup
|
1. Menyakan
kepada para ibu yang hadir apakah sudah mengerti.
2. Memberikan
post conference melalui pertanyaan
lisan. Meliputi :
a. Meminta kepada
salah satu ibu untuk menyebutkan tanda – tanda persalinan.
b. Menanyakan kepada
ibu apa yang dimaksud dengan persalinan.
c.
Menyakan kepada salah
satu ibu bagaimana cara mengurangi rasa nyeri
3. Mengucapkan
terimakasih atas perhatiannya.
4. Mengucapkan
salam.
|
|
Tanya
jawab
|
8. Referensi
:
2)
Neil, Wendi Rose.1995.Panduan Lengkap : Perawatan Kehamilan.Jakarta:
Dian Rakyat
3)
Rohmah, Nikmatur.2009.Pendidikan Prenatal : Upaya Promosi
Kesehatan bagi Ibu Hamil.Jakarta. Gramata Publishing.
4)
Bagian Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung.1983.Obsteri Fisiologi.Bandung:Eleman.
9.
Evaluasi :
1). Apa
yang dimaksud dengan persalinan?
2). Apa
saja tanda-tanda persalinan?
3). Kenapa
timbul rasa nyeri pada saat kontraksi ?
4). Cara
mengurangi rasa nyeri ?
Jawab :
1. Persalinan adalah proses pergerakan
keluar janin, plasenta, dan membrane dari dalam rahim melalui jalan lahin.
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan
pengeluaran bayi yang cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan
selaput janin dari tubuh ibu.
2.
-
keluar lender bercampur darah
-
Adanya kontraksi yang teratur
setiap 10-15 menit
-
Pecahnya selaput ketuban
-
Pelebaran leher rahim
3. - Gerakan kontraksi rahim
menyebabkan otot-otot dinding rahim mengerut, menjepit pembuluh darah.
- Jalan lahir dan jaringan lunak di
sekitarnya meregang, sehingga terasa nyeri.
-
Keadaan mental ibu (ketakutan, cemas, khawatir atau tegang),
serta hormon prostaglandin yang meningkat sebagai respon terhadap stress
4.
- Mintalah pasangan
memijat punggung bawah, atau menggompres punggung anda dengan air hangat
di antara saat-saat kontraksi. Gunakanlah talk atau vaselin sebagai pelicin
saat memijat
- Berkonsentrasilah pada pernafasan ,
untuk menenangkan dan mengurangi rasa sakit.
- Bernyanyilah atau bersuaralah saat
nyeri timbul untuk melepaskan rasa sakit anda. Namun, tidak perlu terlalu keras
agar tidak membuang energi yang sangat anda perlukan saat pengeluaran nantinya
- Berkonsentrasilah pada tiap
kontraksi. Jangan memikirkan rasa sakit atau ketakutan untuk kontraksi yang
berikutnya. Cobalah untuk melihat kontraksi sebagai gelombang yang harus
diikuti untuk mencapai saat penggeluaran sang bayi
- Bergeraklah terus diantara tiap
kontraksi. Ini akan membantu anda untuk mengatasi rasa nyeri saat persalinan. Saat
kontraksi, pilihlah posisi yang paling nyaman.
- Pertahankan posisi punggung yang
tegak, baik saat berdiri, duduk, maupun posisi lainnya. Gunanya agar kepala
bayi tetap berada di leher rahim dengan baik, sehingga kontraksi yang terjadi
semakin kuat dan efektif.
- Buang air kecil sesering mungkin
agar kandung kencing tidak menghalangi saat kontraksi.
10. Materi
( terlampir )
Kudus, 14 Juni
2011
TANDA-TANDA PERSALINAN
Pada
kebanyakan wanita persalinan dimulai antara minggu ke 39 dan 41 usia kehamilan.
Namun karena lama kehamilan setiap orang berbeda-beda akibatnya banyak bayi
yang dilahirkan pada salah satu minggu tersebut. Pada bulan-bulan akhir
kehamilan, tubuh memproduksi progesterone yang bertujuan melunakkan jaringan
disekitar cerviks dan pelvis untuk persiapan bersalin juga biasanya ibu akan
mengalami beberapa ketidaknyamanan antara lain persaan ingin berkemih dengan
frekuensi yang meningkat. Hal ini disebabkan karena pada ibu primigravida
kepala janin mulai memasuki Pintu Atas Panggul sehingga kandung kemih ibu
menjadi terdesak oleh kepala janin.
Persepsi awam umumnya menyamakan
dimulainya proses kelahiran dengan rasa sakit akan bersalin. Namun
kadang-kadang rasa sakit ini tidak segera muncul meskipun proses persalinan
sudah mulai, karena masing – masing orang akan mempunyai pengalaman yang
berbeda-beda selama menjalani proses persalinan.
Apa yang dimaksud dengan persalinan?
1. Persalinan adalah proses pergerakan
keluar janin, plasenta, dan membrane dari dalam rahim melalui jalan lahin.
2. Persalinan adalah serangkaian
kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan, disusul dengan
pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu.
3. Bila persalinan ini berlangsung
dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir maka hal ini disebut
persalinan spontan.
4. Sebaliknya bila persalinan dibantu
dengan tenaga dari luar misalnya ekstraksi dengan forceps, atau dilakukan
dengan operasi section caesaria maka disebut persalinan buatan.
Pengetahuan tentang persalinan dan
tanda-tanda persalinan diharapkan akan mengurangi kecemasan, dan meningkatkan
kemampuan ibu untuk beradaptasi terhadap ketidaknyamanan yang timbul selama
proses persalinan. Tanda-tanda persalinan antara lain:
1. Keluar lender bercampur darah
Selama kehamilan bayi tersumbat dalam rahim oleh gumpalan
lender yang lengket pada leher rahim. Saat persalinan dimulai dan serviks mulai
membuka, gumpalan mucus tadi terhalau. Pada saat bersamaan membrane yang mengelilingi
bayi dan cairan amniotic agak memisah dari dinding rahim. Penampakan dari darah
dan mucus yang keluar tampak bagai cairan lengket berwarna merah muda, hal ini
bisa kita lihat sebelum muncul tanda-tanda persalinan lainnya
Apa yang harus dilakukan:
Pengeluaran darah dan lendir dapat terjadi beberapa hari sebelum persalinan, jadi
tunggulah sampai terdapat mendapatkan kontraksi yang teratur atau air ketuban pecah, sebelum pergi bidan atau kerumah sakit. Anda harus menghubungi dokter bila terjadipendarahan hebat.
Pengeluaran darah dan lendir dapat terjadi beberapa hari sebelum persalinan, jadi
tunggulah sampai terdapat mendapatkan kontraksi yang teratur atau air ketuban pecah, sebelum pergi bidan atau kerumah sakit. Anda harus menghubungi dokter bila terjadipendarahan hebat.
2. Kontraksi yang teratur setiap 10 –
15 menit
Pada bulan terakhir dari
kehamilan sebelum persalinan dimulai,
sudah ada kontraksi rahim yang disebut his pendahuluan atau his palsu, yang
sebetulnya hanya merupakan peningkatan daripada kontraksi Braxton Hicks. His
pendahuluan ini tidak teratur dan menyebabkan nyeri diperut bagian bawah dan
lipat paha tidak menyebabkan nyeri yang memancar dari pinggang ke perut bagian
bawah seperti his persalinan. Lamanya kontraksi pendek dan tidak bertambah kuat
bila dibawa berjalan, malahan sering berkurang. His pendahuluan tidak bertambah
kuat dengan majunya waktu bertentangan dengan his persalinan yang semakin kuat.
Yang paling penting adalah bahwa his pendahuluan tidak mempunyai pengaruh pada
serviks. Kontraksi rahim bersifat otonom tidak dipengaruhi oleh kemauan,
walaupun begitu dapat dipengaruhi dari luar misalnya rangsangan oleh jari-jari
tangan dapat menimbulkan kontraksi. Kontraksi rahim bersifat berkala dan yang
harus diperhatikan ialah :
1. Lamanya kontraksi : kontraksi
berlangsung 45 detik sampai 75 detik
2. Kekuatan kontraksi : menimbulkan
naiknya tekanan intrauterine sampai 35 mmHg. Kekuatan kontraksi secara klinis ditentukan
dengan mencoba apakah jari kita dapat menekan dinding rahim ke dalam.
3. Interval antara kedua kontraksi:
pada permulaan persalinan his timbul sekali dalam 10 menit, pada kala
pengeluaran sekali dalam 2 menit.
Menurut faalnya his persalinan dapat
dibagi dalam :
1. His pembukaan adalah his yang
menimbulkan pembukaan dari serviks.
2. His pengeluaran adalah his yang
mendorong anak keluar. His pengeluaran biasanya disertai dengan keinginan
mengejan.
3. His pelepasan uri adalah his yang
mengeluarkan uri.
Mulanya kontraksi terasa sakit pada punggung bawah, yang
berangsur-angsur bergeser ka bagian bawah perut. Beberapa menggambarkan mirip
dengan mulas pada saat haid, saat mulas bergerak ke bagian perut, dengan tangan
dapat dirasakan bagian tersebut mengeras. Kejangnya mirip Braxton Hicks, namun
terasa teratur semakin sering dan kuat, ferekuensi dan durasi seiring dengan
kemajuan persalinan.
3. Ketuban pecah
Pada beberapa kasus membrane masih utuh hingga akhir tahap
pertama persalinan. Kemudian desakan kontraksi dan tekanan kepala bayi pada
mulut servik menyebabkan pecahnya membrane. Saat kebocoran dimulai, bisa
dirasakan seperti semburan air atau hanya rembesan, namun sebenarnya pecahnya
membrane takkan terasa karena membrane tidak memiliki saraf. Seringkali pada
ketuban pecah ini ibu merasakan seperti mengompol, namun untuk memastikan apa
yang keluar melalui jalan lahir tersebut apakah urin atau cairan ketuban dari
baunya. Urin biasanya mempunyai bau yang khas, demikian halnya dengan cairan
ketuban namun cairan ketuban ini berbau anyir.
Saat ketuban pecah maka akan keluar cairan ketuban melaui
jalan lahir, selama masa perjalanan menuju ke tenaga kesehatan sebaiknya
gunakan pembalut untuk menampung cairan yang keluar untuk mengurangi
ketidaknyamanan bagi ibu.
4. Dilatasi serviks ( leher rahim )
Agar anak dapat keluar dari rahim maka perlu terjadi
pembukaan dari servik. Pembukaan servik ini biasanya didahului oleh pendataran
dari servik. Yang dimaksud dengan pendataran servik adalah pemendekan dari
canalis cervicalis, yang semula berupa sebuah saluran yang panjangnya 1-2 cm,
menjadi suatu lubang saja dengan pinggir yang tipis. Sebetulnya pendataran
servik sudah dimulai dalam kehamilan dan servik yang pendek ( lebih dari
setengahnya telah merata) merupakan tanda dari servik yang matang. Pelebaran
leher rahim ini hanya bisa dilihat melalui pemeriksaan dalam oleh tenaga
kesehatan baik bidan maupun dokter yang akan membantu persalinan. Persalinan
akan dimulai ketika serviks sudah membuka lengkap. Yang dimaksud pembukaan
servik adalah pembesaran dari ostium externum yang tadinya berupa suatu lubang
dengan diameter beberapa millimeter menjaadi lubang yang dapat dilalui anak,
kira-kira 10 cm. Jadi pembukaan dianggap lengkap jika telah mencapai ukuran 10
cm.
Tidak dapat dipungkiri bahwa proses persalinan identik
dengan rasa nyeri karena setiap persalinan normal selalu didahului dengan
adanya kontraksi uterus yang menimbulkan rasa nyeri. Factor- factor yang
menyebabkan rasa nyeri tersebut antara lain :
1. Gerakan kontraksi rahim menyebabkan
otot-otot dinding rahim mengerut, menjepit pembuluh darah.
2. Jalan lahir dan jaringan lunak di
sekitarnya meregang, sehingga terasa nyeri.
3. Keadaan mental ibu (ketakutan,
cemas, khawatir atau tegang), serta hormon prostaglandin yang meningkat sebagai
respon terhadap stress.
Cara mengurangi rasa nyeri :
1. Mintalah pasangan memijat punggung bawah, atau menggompres
punggung anda dengan air hangat di antara saat-saat kontraksi. Gunakanlah talk
atau vaselin sebagai pelicin saat memijat
2. Berkonsentrasilah pada pernafasan ,
untuk menenangkan dan mengurangi rasa sakit.
3. Bernyanyilah atau bersuaralah saat
nyeri timbul untuk melepaskan rasa sakit anda. Namun, tidak perlu terlalu keras
agar tidak membuang energi yang sangat anda perlukan saat pengeluaran nantinya
4. Berkonsentrasilah pada tiap
kontraksi. Jangan memikirkan rasa sakit atau ketakutan untuk kontraksi yang
berikutnya. Cobalah untuk melihat kontraksi sebagai gelombang yang harus
diikuti untuk mencapai saat penggeluaran sang bayi
- Bergeraklah terus diantara tiap kontraksi. Ini akan membantu anda untuk mengatasi rasa nyeri saat persalinan. Saat kontraksi, pilihlah posisi yang paling nyaman.
- Pertahankan posisi punggung yang tegak, baik saat berdiri, duduk, maupun posisi lainnya. Gunanya agar kepala bayi tetap berada di leher rahim dengan baik, sehingga kontraksi yang terjadi semakin kuat dan efektif.
- Buang air kecil sesering mungkin agar kandungan kencing tidak menghalangi saat kontraksi.
Sampai saat ini mungkin masih banyak ibu yang belum tahu
kapan harus menghubungi tenaga kesehatan terutama pada ibu primigravida yang
belum pernah memiliki pengalaman dalam menghadapi tanda-tanda persalinan.
Kurangnya pengetahuan ibu terhadap hal ini bisa membahayakan ibu maupun janin
yang dikandungnya. Saat yang tepat menghubungi dokter adalah ketika Ibu
merasakan tanda-tanda memasuki tahap persalinan seperti yang telah disebutkan
diatas, Apalagi jika Ibu mengalami pecah ketuban. Jangan tunda menghubungi
tenaga kesehatan.
Pengetahuan tentang tanda – tanda persalinan diatas diharapkan
dapat membantu ibu hamil untuk lebih menyiapkan mentalnya dallam menghadapi
persalinan dan lebih waspada terhadap timbulnya tanda- tanda persalinan agar
tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan, karena jika ibu tidak mengetahui
dan tidak segera menghubungi tenaga kesehatan baik dokter maupun bidan maka hal
ini sangat membahayakan ibu dan janin yang dikandungnya.
No comments:
Post a Comment