Monday, May 14, 2012

Promosi Bidan Siaga & Pengenalan Tanda Bahaya Kehamilan, Persalinan, Nifas, Dan Rujukan


Promosi Bidan Siaga & Pengenalan Tanda Bahaya Kehamilan, Persalinan, Nifas, Dan Rujukan

Promosi adalah suatu usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran produk barang atau jasa yang dipasarkannya.
Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan bidan yang diakui oleh negara serta memperoleh kodifikasi dan diberi izin untuk menjalankan praktek kebidanan wilayah itu.
Bidan siaga adalah seorang bidan yang telah dipercaya dan diberi kepercayaan yang lebih dari pemerintah/ negara untuk membantu masyarakat.
Promosi Bidan Siaga merupakan salah satu cara untuk melakukan promosi bidan siaga, yaitu dengan melakukan pendekatan dengan dukun bayi yang ada di desa untuk bekerja sama dalam pertolongan persalinan. Bidan dapat memberikan imbalan jasa yang sesuai apabila dukun menyerahkan ibu hamil untuk bersalin ke tempat bidan. Dukun bayi dapat dilibatkan dalam perawatan Bayi Baru Lahir ( BBL).
Apabila cara tersebut dapat dilakukan dengan baik, maka dengan kesadaran, dukun akan memberitahukan ibu hamil untuk melakukan persalinan di tenaga kesehatan ( bidan ). Ibu dan bayi selamat, derajat kesehatan ibu dan bayi diwilayah tersebut semakin meningkat.
PENGENALAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS, DAN RUJUKAN
1.    Pengenalan golongan resiko tinggi kehamilan
  Ibu yang termasuk dalam golongan resiko tinggi antara lain :
a.       Primi muda/ Terlalu muda hamil ( 16 tahun )
b.      Primi tua/ Terlalu tua hamil ( 35 tahun ), terlalu lambat hamil I, kawin 4 tahun
c.       Terlalu lama hamil lagi ( 10 tahun )
d.      Terlalu cepat hamil lagi ( < 2 tahun )
e.       Grande multi ( terlalu banyak anak, 4 / lebih )
f.       Terlalu tua, umur 35 tahun
g.      Terlalu pendek 145 cm
h.      Pernah gagal kehamilan
i.        Pernah melahirkan dengan : tarikan tang/ vakum, uri dirogoh, diberi infus/ transfuse
j.        Pernah operasi sesar
k.      Penyakit pada ibu hamil ( anemia, malaria, tuberculosa paru, payah jantung, kencing manis ( diabetes ), PMS )
l.        Pre – eklamsi ringan
m.    Hamil kembar
n.      Hydramnion/ hamil kembar
o.       Janin mati dalam air
p.      Hamil serotinus/ hamil lebih bulan
q.      Letak sungsang
r.         Letak lintang
s.        Perdarahan
t.         Pre – eklamsi berat/ eklamsia
2.    Pengenalan tanda – tanda bahaya pada kehamilan
a.  Perdarahan pada awal masa kehamilan
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan < 22 minggu. Tanda – tandanya : keluar darah merah, perdarahan yang banyak, perdarahan dengan nyeri.
b.  Perdarahan pada masa kehamilan lanjut
Perdarahan yang terjadi pada kehamilan setelah 22 minggu sampai sebelum persalinan. Tanda – tandanya : keluar darah merah segar atau kehitaman dengan bekuan, perdarahan kadang – kadang banyak/ tidak terus – menerus, perdarahan disertai rasa nyeri.
c.  Sakit kepala hebat
Perlu diperhatikan bahwa sakit kepala menetap dan tidak hilang dengan istirahat  bias menunjukkan suatu masalah yang serius. Hal ini dapat menyebabkan penglihatan ibu menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala preeklamsi.
d.  Pengihatan/ pandangan kabur
Penglihatan ibu dapat berubah selama masa kehamilan. Masalah visual yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang medadak, misalnya : tiba – tiba pandang kabur atau berbayang, melihat bintik – bintik ( spot ), serta mata berkunang – kunang. jika hal ini terjadi, kemungkinan suatu tanda preeklamsi.
e.  Bengkak pada muka, kaki dan tangan
Hampir separuh dari ibu – ibu akan mengalami bengkak pada kaki yang biasanya dapat hilang setelah beristirahat atau meninggikan kaki. Bengkak menjadi serius jika ditandai dengan : muncul pada muka dan tangan, bengkak tidak hilang setelah beristirahat, bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya, seperti sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur, dan lain – lain.
f.  Nyeri perut hebat
Nyeri abdomen yang menunjukkan suatu masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah nyeri perut hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat. Jika hal ini terjadi, bias terjadi apendisitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang panggul, persalinan preterm, gastritis, abrupsio plasenta, infeksi saluran kemih, dan infeksi lain.
g.  Bayi kurang bergerak seperti biasa
Gerak janin mulai dirasakan oleh ibu pada bulan ke-5 atau ke-6, beberapa ibu hamil dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Ketika janin tidur, gerakannya akan melemah. Normalnya, janin harus bergerak paling sedikit 3 kali periode 3 jam. Gerakan janin akan lebih terasa jika ibu berbaring atau beristirahat, makan dan minum.
h.  Rasa mual dan muntah ( Morning Sickness )
Terjadinya mual dan muntah pada kehamilan dikatakan bahaya jika : peningkatan berat badan yang tidak memadai atau kehilangan berat badan, terdapat tanda – tanda kurang gizi; hiperemesis gravidarum; terjadi perubahan status gizi, dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, kehilangan berat badan yang signifikan, ketosis, dan asetonuria; pastikan tidak ada apendisitis, kolesistitis, atau pankreatitis.
Emesis gravidarum merupakan keluhan umum yang disampaikan pada kehamilan muda. Terjadinya kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada wanita karena terdapat peningkatan hormon estrogen, progesteron dan dikeluarkannya human chorionic  gonadotropine plasenta. Hormon - hormon inilah yang diduga menyebabkan emesis gravidarum.
Gejala klinis emesis gravidarum adalah kepala pusing, terutama pagi hari, disertai mual muntah sampai kehamilan berumur 4 bulan. Emesis gravidarum dapat diatasi dengan berobat jalan ( poliklinik ).
Penanganan yang dapat dilakukan :
a.       Komunikasi, informasi, dan edukasi ( KIE ) tentang hamil muda yang selalu dapat disertai emesis gravidarum. Emesis gravidarum akan berangsur - angsur berkurang sampai umur kehamilan 4 bulan.
b.      Dinasehatkan agar tidak terlalu cepat bangun dari tempat tidur.
c.       Nasehat diet dianjurkan.
d.      Obat - obatan, pengobatan ringan
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil, sampai mengganggu pekerjaan sehari – hari karena keadaan umumnya menjadi buruk, sebagai akibatnya terjadilah dehidrasi.
Penyebab hiperemesis gravidarum antara lain :
a.       Sering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa, dan kehamilan ibu akibat peningkatan kadar HCG.
b.      Faktor organik, karena masuknya vili korialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik
c.       Faktor psikologis
d.      Faktor endokrin lainnya : hipertiroid, diabetes, dan sebagainya.
  


3.    Pengenalan tanda – tanda bahaya pada persalinan
a.  Ketuban pecah sebelum waktunya ( KPD )
Jika ketuban telah pecah dan cairannya keluar sebelum ibu mengalami tanda - tanda persalinan, akan memudahkan terjadinya infeksi yang membahayakan jiwa ibu dan janin. Ibu harus segera mendapat pertolongan bidan terdekat untuk dibawa ke puskesmas atau rumah sakit.
b.  Persalinan lama
Persalinan berlangsung sejak ibu mulai merasa mulas sampai melahirkan bayi, biasanya berlangsung kurang dari 12 jam. Jika bayi belum lahir lebih dari 12 jam sejak mulainya mulas, persalinan tersebut tergolong lama. Ibu harus mendapat pertolongan untuk dibawa ke rumah sakit untuk menyelamatkan janin dan mencegah terjadinya perdarahan, infeksi pada ibu
c.  Tali pusat atau tangan bayi keluar dari jalan lahir
d.  Ibu tidak kuat mengejan atau mengalami kejang
e.   Air ketuban keruh dan berbau
f.   Plasenta tidak keluar setelah bayi lahir
g.   Ibu gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat.
4.    Pengenalan tanda – tanda kelainan pada nifas
a.   Demam tinggi pada masa nifas
Pada masa nifas, selama  42 hari setelah melahirkan ibu yang mengalami demam tinggi lebih dari 2 hari, dan disertai dengan keluarnya cairan yang berbau, mungkin mengalami infeksi jalan lahir. Cairan ( dari liang rahim ) yang tetap berdarah, keadaan ini dapat mengancam keselamatan ibu .
b.  Perdarahan melalui jalan lahir
c.  Bengkak pada muka, kaki atau tangan
d.  Sakit kepala dan kejang – kejang
e.   Payudara bengkak disertai rasa sakit
f.   Ibu mengalami gangguan jiwa.



PENYULUHAN GIZI
Gizi adalah hubungan / pengaruh dari konsumsi makanan terhadap derajat kesehatan atau penampilan seseorang.
Nutrisi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang janin, pemeliharaan kesehatan ibu, dan persediaan laktasi baik untuk ibu maupun janin. Berat badan ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai dengan usia kehamilan. Berat badan bertambah dengan normal, menghasilkan anak yang normal. Kenaikan berat badan ideal pada ibu hamil sebanyak 7 kg ( untuk ibu yang gemuk ). Diluar batas itu di nilai normal.
Dalam 3 bulan pertama, berat badan ibu hamil akan naik sampai 2 kg. Kemudian, dinilai normal jika setiap minggu berat badannya naik 0,3 kg. Pada kehamilan tua, rata - rata kenaikan berat badan ibu akan mencapai 12 kg. Jika kenaikan berat badan lebih dari normal, akan berisiko mengalami komplikasi preeklamsia dan janin terlalu besar sehingga menimbulkan kesulitan persalinan.
Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus partus prematurus, insersia uteri, perdarahan pasca persalinan,  sepsis puerpuralis, dan lain-lain.
Kelebihan nutrisi karena dianggap makan untuk dua orang, dapat berakibat kegemukan, preeklamsia, dan lain-lain.
Kebutuhan gizi pada ibu hamil adalah   :
1.  Energi
Dihasilkan dari karbohidrat, protein dan zat patinya.
2.  Protein
Ibu hamil membutuhkan protein lebih banyak biasanya. Protein hewani lebih besar di bandingkan protein nabati.
3.  Vitamin
Ada beberapa jenis vitamin yang penting untuk ibu hamil. Jika ibu hamil sampai kekurangan vitamin, pembentukan sel-sel tubuh anak akan berkurang. Anak dapat kurang darah, cacat bawaan, kelainan bentuk, bahkan ibu dapat keguguran. Vitamin yang dibutuhkan ibu hamil adalah B6, C, A, D, E dan K.


4.  Mineral
a.  Kalsium
Sangat penting karena dibutuhkan untuk pembentukan tulang. Apabila kekurangan kalsium, bayi yang dikandung akan menderita kelainan tulang dan gigi.
b. Fosfor
Mineral ini dapat diperoleh dari makanan sehari - hari. Fosfor berhubungan erat dengan kalsium. Jika jumlahnya tidak seimbang di dalam tubuh, dapat terjadi gangguan. Gangguan yang paling sering adalah kram pada tungkai.
c.  Zat besi
Sel darah merah ibu hamil bertambah sampai 30 %. Berarti, ibu hamil membutuhkan tambahan 700 – 800 mg zat besi. Kebutuhan zat besi ibu hamil meningkat pada kehamilan trimester II dan III.
d.  Zink
Mineral ini dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil, biasanya cukup dari makanan sehari – hari.
f.   Yodium
Yodium cukup diperoleh dari air minum dan sumber bahan makanan laut. Jika ibu hamil kekurangan yodium, akan melahirkan anak yang cebol.
 PENYULUHAN KB
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Sebelum pemberian metode kontrasepsi, misalnya pil, suntik, atau AKDR, terlebih dahulu menetukan apakah ada keadaan yang membutuhkan perhatian khusus atau masalah ( diabetes atau tekanan darah tinggi ) yang membutuhkan pengamatan dan pengelolaan lebih lanjut sehingga masalah utama dapat diketahui melalui anamnesis dan setiap klien dapat memilih kontrasepsi yang di inginkan.
Salah satu usaha untuk menciptakan kesejahteraan adalah dengan memberI nasihat perkawinan, pengobatan kemandulan, dan memperkecil angka kelahiran (Depkes RI 1999) .
Program KB adalah bagian yang terpadu dalam program pembangunan nasional dan bertujuan untuk turut serta menciptakan kesejahteraan ekonomi, spiritual, dan sosial penduduk Indonesia. Selain itu juga untuk memperkecil angka kelahiran, menjaga kesehatan ibu dan anak, serta membatasi kelahiran jika jumlah anak sudah mencukupi.
Metode Kontrasepsi antara lain :
a.        Metode sederhana
1)      Metode tanpa alat, antara lain :
KB Alamiah ( KBA ), metode kalender, suhu basal, lender serviks, simto termal, coitus interuptus.
b.      Metode dengan alat :

No comments:

Post a Comment