Kunjungan Nifas
A.
Definisi
1. Masa
nifas (puerperium) adalah semasa sesudah persalinan yang diperlukan untuk
pulihnya kembali alat-alat kandungan yang lamanya 6 minggu (obstetric UNPAD)
2. Masa
nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6
minggu setelah melahirkan (pusdiknakes.
2003.003)
3.
Jadi, masa nifas
adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta untuk pulihnya
kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu.
B. Tahapan Masa Nifas
Menurut Sulistyawati,
Ari, (2009)Masa nifas dibagi menjadi 3 tahapan yaitu :
1. Puerperium
dini
Suatu masa kepulihan
dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri dan berjalan-jalan.
2. Puerperium
intermedial
Kepulihan menyeluruh
alat-alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu.
3. Remote
puerpurium
Waktu yang diperlukan
untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan
mempunyai komplikasi.
C.
Kunjungan Masa
Nifas
Menurut Eni Ambarwati, (2008)
1.
Kunjungan pertama (6-8 jam setelah persalinan)
a)
Mencagah perdarahan
masa nifas karena antonia uteri
b)
Mendeteksi dan
merawat penyebab lain pada perdarahan, rujuk bila perdarahan
c)
Memberikan
konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaiman mencegah
perdarahan masa nifas karena antonia uteri
d)
Pemberian ASI awal
e)
Melakukan hubungan
ibu dan bayi (bounding Attachement)
f)
Menjaga bayi tetap
sehat dengan mencegah hipotermi
2.
Kunjungan ke-2 (6
hari setelah persalinan)
a)
Memastikan involusi
uteri berjalan normal : uterus berkontraksi, fundus di bawah umbilikus, tidak
ada perdarahan abnormal
b)
Menilai adanya
tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal
c)
Memastikan ibu
mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat
d)
Memastikan ibu
menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulit
e)
Memberikan
konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, perawatan tali pusat, menjaga
bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari
3.
Kunjungan ke-3 (2
minggu setelah persalinan)
a)
Memastikan involusi
berjalan normal : uterus berkontraksi fundus di bawah umbilikus, tidak ada
perdarahan abnormal.
b)
Menilai adanya tanda-tanda
demam, infeksi atau perdarahan abnormal
c)
Memastikan ibu
mendapat cukum makanan, cairan dan istirahat
d)
Memastikan ibu
menyusui dengan baik dan tidak memperliahtkan tanda-tanda penyulit
e)
Memberikan
konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, perawatan tali pusat, menjaga
bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari
4.
Kunjungan ke -4 (6
minggu setelah persalinan)
a)
Menanyakan kepada
ibu mengenai penyulit-penyulit ya ibu dan bayi alami
b)
Memberikan
konseling KB secara dini.

Daftar Pustaka
UNPAD.
(1983). Obstetri Fisiologis. Bandung
: Elemen. Halaman 315
Sulistyawati,
Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Yogyakarta : Fitramaya
Ambarwati,
Eny. 2010. Asuhan kebidanan III( Nifas ). Yogyakarta : Fitramaya
No comments:
Post a Comment