Sunday, May 13, 2012

Gawat Janin

GAWAT JANIN

A.    Defisi
Gawat janin merupakan kekhawatiran obstetri tentang keadaan janin, yang kemudian berakhir dengan seksio caesaria atau persalinan buatan lainnya. Keadaan janin biasanya dinilai dengan menghitung denyut jantung janin (DJJ) dan memeriksa kemungkinan adanya mekonium di dalam cairan amnion. Sering dianggap DJJ yang abnormal, terutama bila ditemukan mekonium, menandakan hipoksia dan asidosis.
Gawat janin adalah bradikardi janin persisten yang apabila tidak segera ditangani dapat menimbulkan dekompresi respon fisiologis dan menyebabkan kerusakan sistem permanen sistem saraf pusat dan organ lain serta kematian.
Masalah :
1.      Denyut jantung janin (DJJ) < 100/ menit atau lebih dari 180/ menit.
2.      Air ketuban  hijau kental
B.     Etiologi Fetal distress
1.      Faktor ibu
a.       penurunan kemampuan membawa oksigen ibu
b.      anemia yang signifikan
c.       penurunan aliran darah uterin
d.      posisi supine atau hipotensi lain,
e.       preeklamsia
f.       kondisi ibu yang kronis
g.      hipertensi.
2.      Faktor utero plasental
a.       Kontraksi uterus seperti hiperstimulas dan solusio plasenta.
b.      Disfungi utero plasental
1)      Infark plasental, korio amnionitis, disfungsi plasental ditandai oleh IUGR, oligohidramion.


3.    Faktor janin
a.       Kompresi tali pusat
1)      Oligohidramnion
2)      Prolapsus tali pusat
3)      Puntiran tali pusat
b.      Penurunan kemampuan janin membawa oksigen
Anemia berat, misal isoimunisasi, perdarahan fetomaternal
C.     Pengaruh gawat janin dalam kehamilan dan persalinan
1.      Pada kehamilan
Gawat janin dapat menyebabkan berakhirnya kehamilan karena pada gawat janin, maka janin harus segera dilahirkan
2.      Pada persalinan
Gawat janin pada persalinan dapat menyebabkan :
a)      Persalinan menjadi cepat karena pada gawat janin harus segera dikeluarka
b)      Persalinan denga tindakan seperti vacum atau forceps atau bahka dapat ditangani dengan sectio caesarea
D.    Diagnosa
Diagnosa gawat janin saat persalinan didasarkan pada denyut jatung janin yang abnormal. Diagnosis lebih pasti bila disertai air ketuban hijau dan kental/ sedikit.
E.     Komplikasi
Komplikasi yang dapat ditimbulkan jika janin mengalami gawat janin yaitu :
1.      Asfiksia
2.      IUFD
F.      Penanganan
1.      Penanganan khusus
Jika denyut jantung janin diketahui tidak normal, dengan atau tanpa kontaminasi mekonium pada cairan amnion, lakukan hal sebagai berikut
a.       Jika sebab dari ibu tidak diketahui dan denyut jatung janin tetap abnormal sepanjang paling sedikit 3 kontraksi, lakukan pemeriksaan dalam untuk mencari penyebab gawat janin :
1)      Jika terdapat perdarahan dengan nyeri yang hilang timbul atau menetap, pikirkan kemungkinan solusio plasenta
2)      Jika terdapat tanda-tanda infeksi seperti demam, sekret vagina berbau tajam, berika atibiotika untuk amnionitis.
3)      Jika tali pusat terletak dibawah bagian bawah janin atau dalam vagina, lakukan penanganan prolapus tali pusat
b.      Jika denyut jantung janin tetap abnormal atau jika terdapat tanda-tanda lain gawat janin (mekonium kental pada cairan amnion), rencanakan persalinan.
c.       Pantau DJJ setiap 15 menit selama kala I
Setiap setelah his pada kala II hitung selama 1 menit bila his telah selesai.
d.      Untuk memperbaiki aliran darah uterus miringkan ibu kesebelah kiri untuk memperbaiki sirkulasi plasenta. Perubahan dalam posisi juga dapat membebaskan kompresi tali pusat
e.       Untuk memperbaiki aliran darah umbilikus:
1)      Ubah posisi ibu seperti yang tersebut diatas.
2)      Beri ibu oksigen dengan kecepatan 6 – 8 liter / menit.
3)      Perlu kehadiran seorang dokter spesialis anak.









DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Saiffudin, dkk. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : PT. Bina Pusataka Sarwono Prawirohardjo
http //: 911medical.blogspot.com/ makalah-askeb-patologi

No comments:

Post a Comment