GAWAT JANIN
A. Defisi
Gawat janin merupakan kekhawatiran
obstetri tentang keadaan janin, yang kemudian berakhir dengan seksio caesaria
atau persalinan buatan lainnya. Keadaan janin biasanya dinilai dengan
menghitung denyut jantung janin (DJJ) dan memeriksa kemungkinan adanya mekonium
di dalam cairan amnion. Sering dianggap DJJ yang abnormal, terutama bila
ditemukan mekonium, menandakan hipoksia dan asidosis.
Gawat janin adalah bradikardi janin
persisten yang apabila tidak segera ditangani dapat menimbulkan dekompresi
respon fisiologis dan menyebabkan kerusakan sistem permanen sistem saraf pusat
dan organ lain serta kematian.
Masalah :
1. Denyut
jantung janin (DJJ) < 100/ menit atau lebih dari 180/ menit.
2. Air
ketuban hijau kental
B. Etiologi Fetal distress
1. Faktor ibu
a. penurunan
kemampuan membawa oksigen ibu
b. anemia
yang signifikan
c. penurunan
aliran darah uterin
d. posisi
supine atau hipotensi lain,
e. preeklamsia
f. kondisi
ibu yang kronis
g. hipertensi.
2. Faktor
utero plasental
a. Kontraksi
uterus seperti hiperstimulas dan solusio plasenta.
b. Disfungi
utero plasental
1) Infark
plasental, korio amnionitis, disfungsi plasental ditandai oleh IUGR,
oligohidramion.
3. Faktor
janin
a. Kompresi
tali pusat
1) Oligohidramnion
2) Prolapsus
tali pusat
3) Puntiran
tali pusat
b. Penurunan
kemampuan janin membawa oksigen
Anemia berat, misal isoimunisasi,
perdarahan fetomaternal
C. Pengaruh
gawat janin dalam kehamilan dan persalinan
1. Pada
kehamilan
Gawat janin dapat
menyebabkan berakhirnya kehamilan karena pada gawat janin, maka janin harus
segera dilahirkan
2. Pada
persalinan
Gawat janin pada
persalinan dapat menyebabkan :
a) Persalinan
menjadi cepat karena pada gawat janin harus segera dikeluarka
b) Persalinan
denga tindakan seperti vacum atau forceps atau bahka dapat ditangani dengan
sectio caesarea
D. Diagnosa
Diagnosa gawat janin
saat persalinan didasarkan pada denyut jatung janin yang abnormal. Diagnosis lebih pasti bila
disertai air ketuban hijau dan kental/ sedikit.
E. Komplikasi
Komplikasi
yang dapat ditimbulkan jika janin mengalami gawat janin yaitu :
1. Asfiksia
2. IUFD
F. Penanganan
1. Penanganan
khusus
Jika
denyut jantung janin diketahui tidak normal, dengan atau tanpa kontaminasi mekonium
pada cairan amnion, lakukan hal sebagai berikut
a. Jika
sebab dari ibu tidak diketahui dan denyut jatung janin tetap abnormal sepanjang paling sedikit 3
kontraksi, lakukan
pemeriksaan dalam untuk mencari penyebab gawat janin :
1) Jika
terdapat perdarahan
dengan nyeri yang hilang timbul atau
menetap, pikirkan kemungkinan solusio plasenta
2) Jika
terdapat tanda-tanda infeksi seperti demam, sekret vagina berbau tajam, berika
atibiotika untuk amnionitis.
3) Jika
tali pusat terletak dibawah bagian bawah janin atau dalam vagina, lakukan penanganan
prolapus tali pusat
b. Jika
denyut jantung janin tetap abnormal atau jika terdapat tanda-tanda lain gawat
janin (mekonium kental pada cairan amnion), rencanakan persalinan.
c. Pantau
DJJ setiap 15 menit selama kala I
Setiap setelah his pada
kala II hitung selama 1 menit bila his telah selesai.
d.
Untuk memperbaiki
aliran darah uterus miringkan
ibu kesebelah kiri untuk memperbaiki sirkulasi plasenta. Perubahan dalam posisi juga dapat membebaskan kompresi
tali pusat
e.
Untuk memperbaiki
aliran darah umbilikus:
1) Ubah
posisi ibu seperti yang tersebut diatas.
2) Beri
ibu oksigen dengan kecepatan 6 – 8 liter / menit.
3) Perlu
kehadiran seorang dokter spesialis anak.
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo, Sarwono. 2010.
Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Saiffudin, dkk. 2006. Buku
Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : PT. Bina Pusataka
Sarwono Prawirohardjo
http //:
911medical.blogspot.com/ makalah-askeb-patologi
No comments:
Post a Comment