Monday, May 14, 2012

Promosi Bidan Siaga & Pengenalan Tanda Bahaya Kehamilan, Persalinan, Nifas, Dan Rujukan


Promosi Bidan Siaga & Pengenalan Tanda Bahaya Kehamilan, Persalinan, Nifas, Dan Rujukan

Promosi adalah suatu usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran produk barang atau jasa yang dipasarkannya.
Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan bidan yang diakui oleh negara serta memperoleh kodifikasi dan diberi izin untuk menjalankan praktek kebidanan wilayah itu.
Bidan siaga adalah seorang bidan yang telah dipercaya dan diberi kepercayaan yang lebih dari pemerintah/ negara untuk membantu masyarakat.
Promosi Bidan Siaga merupakan salah satu cara untuk melakukan promosi bidan siaga, yaitu dengan melakukan pendekatan dengan dukun bayi yang ada di desa untuk bekerja sama dalam pertolongan persalinan. Bidan dapat memberikan imbalan jasa yang sesuai apabila dukun menyerahkan ibu hamil untuk bersalin ke tempat bidan. Dukun bayi dapat dilibatkan dalam perawatan Bayi Baru Lahir ( BBL).
Apabila cara tersebut dapat dilakukan dengan baik, maka dengan kesadaran, dukun akan memberitahukan ibu hamil untuk melakukan persalinan di tenaga kesehatan ( bidan ). Ibu dan bayi selamat, derajat kesehatan ibu dan bayi diwilayah tersebut semakin meningkat.
PENGENALAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS, DAN RUJUKAN
1.    Pengenalan golongan resiko tinggi kehamilan
  Ibu yang termasuk dalam golongan resiko tinggi antara lain :
a.       Primi muda/ Terlalu muda hamil ( 16 tahun )
b.      Primi tua/ Terlalu tua hamil ( 35 tahun ), terlalu lambat hamil I, kawin 4 tahun
c.       Terlalu lama hamil lagi ( 10 tahun )
d.      Terlalu cepat hamil lagi ( < 2 tahun )
e.       Grande multi ( terlalu banyak anak, 4 / lebih )
f.       Terlalu tua, umur 35 tahun
g.      Terlalu pendek 145 cm
h.      Pernah gagal kehamilan
i.        Pernah melahirkan dengan : tarikan tang/ vakum, uri dirogoh, diberi infus/ transfuse
j.        Pernah operasi sesar
k.      Penyakit pada ibu hamil ( anemia, malaria, tuberculosa paru, payah jantung, kencing manis ( diabetes ), PMS )
l.        Pre – eklamsi ringan
m.    Hamil kembar
n.      Hydramnion/ hamil kembar
o.       Janin mati dalam air
p.      Hamil serotinus/ hamil lebih bulan
q.      Letak sungsang
r.         Letak lintang
s.        Perdarahan
t.         Pre – eklamsi berat/ eklamsia
2.    Pengenalan tanda – tanda bahaya pada kehamilan
a.  Perdarahan pada awal masa kehamilan
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan < 22 minggu. Tanda – tandanya : keluar darah merah, perdarahan yang banyak, perdarahan dengan nyeri.
b.  Perdarahan pada masa kehamilan lanjut
Perdarahan yang terjadi pada kehamilan setelah 22 minggu sampai sebelum persalinan. Tanda – tandanya : keluar darah merah segar atau kehitaman dengan bekuan, perdarahan kadang – kadang banyak/ tidak terus – menerus, perdarahan disertai rasa nyeri.
c.  Sakit kepala hebat
Perlu diperhatikan bahwa sakit kepala menetap dan tidak hilang dengan istirahat  bias menunjukkan suatu masalah yang serius. Hal ini dapat menyebabkan penglihatan ibu menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala preeklamsi.
d.  Pengihatan/ pandangan kabur
Penglihatan ibu dapat berubah selama masa kehamilan. Masalah visual yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang medadak, misalnya : tiba – tiba pandang kabur atau berbayang, melihat bintik – bintik ( spot ), serta mata berkunang – kunang. jika hal ini terjadi, kemungkinan suatu tanda preeklamsi.
e.  Bengkak pada muka, kaki dan tangan
Hampir separuh dari ibu – ibu akan mengalami bengkak pada kaki yang biasanya dapat hilang setelah beristirahat atau meninggikan kaki. Bengkak menjadi serius jika ditandai dengan : muncul pada muka dan tangan, bengkak tidak hilang setelah beristirahat, bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya, seperti sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur, dan lain – lain.
f.  Nyeri perut hebat
Nyeri abdomen yang menunjukkan suatu masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah nyeri perut hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat. Jika hal ini terjadi, bias terjadi apendisitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang panggul, persalinan preterm, gastritis, abrupsio plasenta, infeksi saluran kemih, dan infeksi lain.
g.  Bayi kurang bergerak seperti biasa
Gerak janin mulai dirasakan oleh ibu pada bulan ke-5 atau ke-6, beberapa ibu hamil dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Ketika janin tidur, gerakannya akan melemah. Normalnya, janin harus bergerak paling sedikit 3 kali periode 3 jam. Gerakan janin akan lebih terasa jika ibu berbaring atau beristirahat, makan dan minum.
h.  Rasa mual dan muntah ( Morning Sickness )
Terjadinya mual dan muntah pada kehamilan dikatakan bahaya jika : peningkatan berat badan yang tidak memadai atau kehilangan berat badan, terdapat tanda – tanda kurang gizi; hiperemesis gravidarum; terjadi perubahan status gizi, dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, kehilangan berat badan yang signifikan, ketosis, dan asetonuria; pastikan tidak ada apendisitis, kolesistitis, atau pankreatitis.
Emesis gravidarum merupakan keluhan umum yang disampaikan pada kehamilan muda. Terjadinya kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada wanita karena terdapat peningkatan hormon estrogen, progesteron dan dikeluarkannya human chorionic  gonadotropine plasenta. Hormon - hormon inilah yang diduga menyebabkan emesis gravidarum.
Gejala klinis emesis gravidarum adalah kepala pusing, terutama pagi hari, disertai mual muntah sampai kehamilan berumur 4 bulan. Emesis gravidarum dapat diatasi dengan berobat jalan ( poliklinik ).
Penanganan yang dapat dilakukan :
a.       Komunikasi, informasi, dan edukasi ( KIE ) tentang hamil muda yang selalu dapat disertai emesis gravidarum. Emesis gravidarum akan berangsur - angsur berkurang sampai umur kehamilan 4 bulan.
b.      Dinasehatkan agar tidak terlalu cepat bangun dari tempat tidur.
c.       Nasehat diet dianjurkan.
d.      Obat - obatan, pengobatan ringan
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil, sampai mengganggu pekerjaan sehari – hari karena keadaan umumnya menjadi buruk, sebagai akibatnya terjadilah dehidrasi.
Penyebab hiperemesis gravidarum antara lain :
a.       Sering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa, dan kehamilan ibu akibat peningkatan kadar HCG.
b.      Faktor organik, karena masuknya vili korialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik
c.       Faktor psikologis
d.      Faktor endokrin lainnya : hipertiroid, diabetes, dan sebagainya.
  


3.    Pengenalan tanda – tanda bahaya pada persalinan
a.  Ketuban pecah sebelum waktunya ( KPD )
Jika ketuban telah pecah dan cairannya keluar sebelum ibu mengalami tanda - tanda persalinan, akan memudahkan terjadinya infeksi yang membahayakan jiwa ibu dan janin. Ibu harus segera mendapat pertolongan bidan terdekat untuk dibawa ke puskesmas atau rumah sakit.
b.  Persalinan lama
Persalinan berlangsung sejak ibu mulai merasa mulas sampai melahirkan bayi, biasanya berlangsung kurang dari 12 jam. Jika bayi belum lahir lebih dari 12 jam sejak mulainya mulas, persalinan tersebut tergolong lama. Ibu harus mendapat pertolongan untuk dibawa ke rumah sakit untuk menyelamatkan janin dan mencegah terjadinya perdarahan, infeksi pada ibu
c.  Tali pusat atau tangan bayi keluar dari jalan lahir
d.  Ibu tidak kuat mengejan atau mengalami kejang
e.   Air ketuban keruh dan berbau
f.   Plasenta tidak keluar setelah bayi lahir
g.   Ibu gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat.
4.    Pengenalan tanda – tanda kelainan pada nifas
a.   Demam tinggi pada masa nifas
Pada masa nifas, selama  42 hari setelah melahirkan ibu yang mengalami demam tinggi lebih dari 2 hari, dan disertai dengan keluarnya cairan yang berbau, mungkin mengalami infeksi jalan lahir. Cairan ( dari liang rahim ) yang tetap berdarah, keadaan ini dapat mengancam keselamatan ibu .
b.  Perdarahan melalui jalan lahir
c.  Bengkak pada muka, kaki atau tangan
d.  Sakit kepala dan kejang – kejang
e.   Payudara bengkak disertai rasa sakit
f.   Ibu mengalami gangguan jiwa.



PENYULUHAN GIZI
Gizi adalah hubungan / pengaruh dari konsumsi makanan terhadap derajat kesehatan atau penampilan seseorang.
Nutrisi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang janin, pemeliharaan kesehatan ibu, dan persediaan laktasi baik untuk ibu maupun janin. Berat badan ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai dengan usia kehamilan. Berat badan bertambah dengan normal, menghasilkan anak yang normal. Kenaikan berat badan ideal pada ibu hamil sebanyak 7 kg ( untuk ibu yang gemuk ). Diluar batas itu di nilai normal.
Dalam 3 bulan pertama, berat badan ibu hamil akan naik sampai 2 kg. Kemudian, dinilai normal jika setiap minggu berat badannya naik 0,3 kg. Pada kehamilan tua, rata - rata kenaikan berat badan ibu akan mencapai 12 kg. Jika kenaikan berat badan lebih dari normal, akan berisiko mengalami komplikasi preeklamsia dan janin terlalu besar sehingga menimbulkan kesulitan persalinan.
Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus partus prematurus, insersia uteri, perdarahan pasca persalinan,  sepsis puerpuralis, dan lain-lain.
Kelebihan nutrisi karena dianggap makan untuk dua orang, dapat berakibat kegemukan, preeklamsia, dan lain-lain.
Kebutuhan gizi pada ibu hamil adalah   :
1.  Energi
Dihasilkan dari karbohidrat, protein dan zat patinya.
2.  Protein
Ibu hamil membutuhkan protein lebih banyak biasanya. Protein hewani lebih besar di bandingkan protein nabati.
3.  Vitamin
Ada beberapa jenis vitamin yang penting untuk ibu hamil. Jika ibu hamil sampai kekurangan vitamin, pembentukan sel-sel tubuh anak akan berkurang. Anak dapat kurang darah, cacat bawaan, kelainan bentuk, bahkan ibu dapat keguguran. Vitamin yang dibutuhkan ibu hamil adalah B6, C, A, D, E dan K.


4.  Mineral
a.  Kalsium
Sangat penting karena dibutuhkan untuk pembentukan tulang. Apabila kekurangan kalsium, bayi yang dikandung akan menderita kelainan tulang dan gigi.
b. Fosfor
Mineral ini dapat diperoleh dari makanan sehari - hari. Fosfor berhubungan erat dengan kalsium. Jika jumlahnya tidak seimbang di dalam tubuh, dapat terjadi gangguan. Gangguan yang paling sering adalah kram pada tungkai.
c.  Zat besi
Sel darah merah ibu hamil bertambah sampai 30 %. Berarti, ibu hamil membutuhkan tambahan 700 – 800 mg zat besi. Kebutuhan zat besi ibu hamil meningkat pada kehamilan trimester II dan III.
d.  Zink
Mineral ini dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil, biasanya cukup dari makanan sehari – hari.
f.   Yodium
Yodium cukup diperoleh dari air minum dan sumber bahan makanan laut. Jika ibu hamil kekurangan yodium, akan melahirkan anak yang cebol.
 PENYULUHAN KB
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Sebelum pemberian metode kontrasepsi, misalnya pil, suntik, atau AKDR, terlebih dahulu menetukan apakah ada keadaan yang membutuhkan perhatian khusus atau masalah ( diabetes atau tekanan darah tinggi ) yang membutuhkan pengamatan dan pengelolaan lebih lanjut sehingga masalah utama dapat diketahui melalui anamnesis dan setiap klien dapat memilih kontrasepsi yang di inginkan.
Salah satu usaha untuk menciptakan kesejahteraan adalah dengan memberI nasihat perkawinan, pengobatan kemandulan, dan memperkecil angka kelahiran (Depkes RI 1999) .
Program KB adalah bagian yang terpadu dalam program pembangunan nasional dan bertujuan untuk turut serta menciptakan kesejahteraan ekonomi, spiritual, dan sosial penduduk Indonesia. Selain itu juga untuk memperkecil angka kelahiran, menjaga kesehatan ibu dan anak, serta membatasi kelahiran jika jumlah anak sudah mencukupi.
Metode Kontrasepsi antara lain :
a.        Metode sederhana
1)      Metode tanpa alat, antara lain :
KB Alamiah ( KBA ), metode kalender, suhu basal, lender serviks, simto termal, coitus interuptus.
b.      Metode dengan alat :

Sunday, May 13, 2012

SAP TANDA-TANDA PERSALINAN


SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERSIAPAN PENYULUHAN
1.      Materi Penyuluhan      : Tanda – Tanda Persalinan.
2.      Persiapan                     :                     
*      Sasaran                   : Ibu – Ibu Hamil Ds. Karanggondang Kec. Mlonggo,            Kab. Jepara.
*      Tempat                   : Balai Desa Karanggondang
*      Waktu                    : 14 Juni 2010
*      Pukul                      : 04.00 – 04. 45 WIB
3.      Tujuan
*      Umum                   : supaya ibu – ibu hamil terutama ibu primigravida mengerti tentang tanda- tanda persalinan.
*      Khusus                  : setelah diberikan penyuluhan diharapkan :
-          Ibu – ibu hamil mengerti apa yang dimaksud dengan  persalinan.
-          Ibu hamil mengerti keluarnya lender bercampur darah sebagai salah satu  tanda persalinan
-          Ibu hamil mengerti adanya kontraksi yang teratur dan kuat sebagai salah satu tanda persalinan
-          Ibu hamil mengerti pecahnya selaput ketuban sebagai salah satu tanda persalinan
-          Ibu hamil megerti pendataran leher rahim sebagai salah satu tanda persalinan
-          Ibu hamil mengerti bagaimana cara mengurangi rasa nyeri
-          Ibu hamil mengerti kapan harus menghubungi tenaga kesehatan bila terdapat tanda persalinan.
4.      Pokok bahasan /Sub pokok bahasan               :  
*      Pengertian persalinan
*      tanda – tanda persalinan
*      kenapa timbul rasa nyeri pada saat kontraksi
*      cara mengurangi rasa nyeri saat kontraksi
*      tujuan mengetahui tanda-tanda persalinan
*      kapan menghubungi tenaga kesehatan
5.      Metode                                    : CTJ ( Ceramah Tanya  Jawab )
6.      Alat bantu                               : -    power point
-          Brosur
-          Quis ( pre dan post conference )
-          Demonstrasi
7.      Kegiatan penyuluhan             :
Waktu
Tahap
Kegiatan
Media
Metode
10 menit
1.   Pendahuluan
1.   Mengucapkan salam.
2.   Memperkenalkan diri kepada ibu – ibu yang hadir.
3.   Menyampaikan tujuan penyuluhan.
4.   Memberikan pre conference melalui pertanyaan lisan.
Meliputi :
a.       Menanyakan kepada ibu – ibu yang hadir pengertian persalinan
b.      Menanyakan kepada ibu – ibu apa saja tanda – tanda persalinan
LCD
( power point )



Ceramah
15 menit
2.   Penyajian
1.   Menjelaskan pengertian persalinan.
2.   Menjelaskan tanda- tanda persalinan meliputi apa saja.
3.   Menjelaskan kenapa timbul rasa nyeri.
4.   Menjelaskan cara mengurangi nyeri.
5.   Menjelaskan kapan harus menghubungi tenaga kesehatan
Power point
Ceramah
10 menit

3.   Penutup
1.   Menyakan kepada para ibu yang hadir apakah sudah mengerti.
2.   Memberikan post conference melalui pertanyaan lisan. Meliputi :
a. Meminta kepada salah satu ibu untuk menyebutkan tanda – tanda persalinan.
b. Menanyakan kepada ibu apa yang dimaksud dengan persalinan.
c.       Menyakan kepada salah satu ibu bagaimana cara mengurangi rasa nyeri
3.   Mengucapkan terimakasih atas perhatiannya.
4.   Mengucapkan salam.

Tanya jawab


8.      Referensi :
2)      Neil, Wendi Rose.1995.Panduan Lengkap : Perawatan Kehamilan.Jakarta: Dian Rakyat
3)      Rohmah,  Nikmatur.2009.Pendidikan Prenatal : Upaya Promosi  Kesehatan bagi Ibu Hamil.Jakarta. Gramata Publishing.
4)      Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung.1983.Obsteri Fisiologi.Bandung:Eleman.
9.      Evaluasi :
1). Apa yang dimaksud dengan persalinan?
2). Apa saja tanda-tanda persalinan?
3). Kenapa timbul rasa nyeri pada saat kontraksi ?
4). Cara mengurangi rasa nyeri ?
Jawab :
1.      Persalinan adalah proses pergerakan keluar janin, plasenta, dan membrane dari dalam rahim melalui jalan lahin.
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu.
2.      -  keluar lender bercampur darah
-    Adanya kontraksi yang teratur setiap 10-15 menit
-    Pecahnya selaput ketuban
-    Pelebaran leher rahim
3.      - Gerakan kontraksi rahim menyebabkan otot-otot dinding rahim mengerut, menjepit pembuluh darah.
-       Jalan lahir dan jaringan lunak di sekitarnya meregang, sehingga terasa nyeri.
-       Keadaan mental ibu (ketakutan, cemas, khawatir atau tegang), serta hormon prostaglandin yang meningkat sebagai respon terhadap stress
4.      - Mintalah pasangan  memijat punggung bawah, atau menggompres punggung anda dengan air hangat di antara saat-saat kontraksi. Gunakanlah talk atau vaselin sebagai pelicin saat memijat
-       Berkonsentrasilah pada pernafasan , untuk menenangkan dan mengurangi rasa sakit.
-       Bernyanyilah atau bersuaralah saat nyeri timbul untuk melepaskan rasa sakit anda. Namun, tidak perlu terlalu keras agar tidak membuang energi yang sangat anda perlukan saat pengeluaran nantinya
-       Berkonsentrasilah pada tiap kontraksi. Jangan memikirkan rasa sakit atau ketakutan untuk kontraksi yang berikutnya. Cobalah untuk melihat kontraksi sebagai gelombang yang harus diikuti untuk mencapai saat penggeluaran sang bayi
-       Bergeraklah terus diantara tiap kontraksi. Ini akan membantu anda untuk mengatasi rasa nyeri saat persalinan. Saat kontraksi, pilihlah posisi yang paling nyaman.
-       Pertahankan posisi punggung yang tegak, baik saat berdiri, duduk, maupun posisi lainnya. Gunanya agar kepala bayi tetap berada di leher rahim dengan baik, sehingga kontraksi yang terjadi semakin kuat dan efektif.
-       Buang air kecil sesering mungkin agar kandung kencing tidak menghalangi saat kontraksi.
10.  Materi ( terlampir )


Kudus,  14  Juni 2011
    

TANDA-TANDA   PERSALINAN

Pada kebanyakan wanita persalinan dimulai antara minggu ke 39 dan 41 usia kehamilan. Namun karena lama kehamilan setiap orang berbeda-beda akibatnya banyak bayi yang dilahirkan pada salah satu minggu tersebut. Pada bulan-bulan akhir kehamilan, tubuh memproduksi progesterone yang bertujuan melunakkan jaringan disekitar cerviks dan pelvis untuk persiapan bersalin juga biasanya ibu akan mengalami beberapa ketidaknyamanan antara lain persaan ingin berkemih dengan frekuensi yang meningkat. Hal ini disebabkan karena pada ibu primigravida kepala janin mulai memasuki Pintu Atas Panggul sehingga kandung kemih ibu menjadi terdesak oleh kepala janin.
Persepsi awam umumnya menyamakan dimulainya proses kelahiran dengan rasa sakit akan bersalin. Namun kadang-kadang rasa sakit ini tidak segera muncul meskipun proses persalinan sudah mulai, karena masing – masing orang akan mempunyai pengalaman yang berbeda-beda selama menjalani proses persalinan.
Apa yang dimaksud dengan persalinan?
1.      Persalinan adalah proses pergerakan keluar janin, plasenta, dan membrane dari dalam rahim melalui jalan lahin.
2.      Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu.
3.      Bila persalinan ini berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir maka hal ini disebut persalinan spontan.
4.      Sebaliknya bila persalinan dibantu dengan tenaga dari luar misalnya ekstraksi dengan forceps, atau dilakukan dengan operasi section caesaria maka disebut persalinan buatan.
Pengetahuan tentang persalinan dan tanda-tanda persalinan diharapkan akan mengurangi kecemasan, dan meningkatkan kemampuan ibu untuk beradaptasi terhadap ketidaknyamanan yang timbul selama proses persalinan. Tanda-tanda persalinan antara lain:

1.      Keluar lender bercampur darah
Selama kehamilan bayi tersumbat dalam rahim oleh gumpalan lender yang lengket pada leher rahim. Saat persalinan dimulai dan serviks mulai membuka, gumpalan mucus tadi terhalau. Pada saat bersamaan membrane yang mengelilingi bayi dan cairan amniotic agak memisah dari dinding rahim. Penampakan dari darah dan mucus yang keluar tampak bagai cairan lengket berwarna merah muda, hal ini bisa kita lihat sebelum muncul tanda-tanda persalinan lainnya
Apa yang harus dilakukan:
Pengeluaran darah dan lendir dapat terjadi beberapa hari sebelum persalinan, jadi
tunggulah sampai terdapat mendapatkan kontraksi yang teratur atau air ketuban pecah, sebelum pergi bidan atau kerumah sakit. Anda harus menghubungi dokter bila terjadipendarahan hebat.
2.      Kontraksi yang teratur setiap 10 – 15 menit
Pada bulan terakhir dari kehamilan  sebelum persalinan dimulai, sudah ada kontraksi rahim yang disebut his pendahuluan atau his palsu, yang sebetulnya hanya merupakan peningkatan daripada kontraksi Braxton Hicks. His pendahuluan ini tidak teratur dan menyebabkan nyeri diperut bagian bawah dan lipat paha tidak menyebabkan nyeri yang memancar dari pinggang ke perut bagian bawah seperti his persalinan. Lamanya kontraksi pendek dan tidak bertambah kuat bila dibawa berjalan, malahan sering berkurang. His pendahuluan tidak bertambah kuat dengan majunya waktu bertentangan dengan his persalinan yang semakin kuat. Yang paling penting adalah bahwa his pendahuluan tidak mempunyai pengaruh pada serviks. Kontraksi rahim bersifat otonom tidak dipengaruhi oleh kemauan, walaupun begitu dapat dipengaruhi dari luar misalnya rangsangan oleh jari-jari tangan dapat menimbulkan kontraksi. Kontraksi rahim bersifat berkala dan yang harus diperhatikan ialah :
1.      Lamanya kontraksi : kontraksi berlangsung 45 detik sampai 75 detik
2.      Kekuatan kontraksi : menimbulkan naiknya tekanan intrauterine sampai 35 mmHg. Kekuatan kontraksi secara klinis ditentukan dengan mencoba apakah jari kita dapat menekan dinding rahim ke dalam.
3.      Interval antara kedua kontraksi: pada permulaan persalinan his timbul sekali dalam 10 menit, pada kala pengeluaran sekali dalam 2 menit.
Menurut faalnya his persalinan dapat dibagi dalam :
1.      His pembukaan adalah his yang menimbulkan pembukaan dari serviks.
2.      His pengeluaran adalah his yang mendorong anak keluar. His pengeluaran biasanya disertai dengan keinginan mengejan.
3.      His pelepasan uri adalah his yang mengeluarkan uri.
Mulanya kontraksi terasa sakit pada punggung bawah, yang berangsur-angsur bergeser ka bagian bawah perut. Beberapa menggambarkan mirip dengan mulas pada saat haid, saat mulas bergerak ke bagian perut, dengan tangan dapat dirasakan bagian tersebut mengeras. Kejangnya mirip Braxton Hicks, namun terasa teratur semakin sering dan kuat, ferekuensi dan durasi seiring dengan kemajuan persalinan.
3.      Ketuban pecah
Pada beberapa kasus membrane masih utuh hingga akhir tahap pertama persalinan. Kemudian desakan kontraksi dan tekanan kepala bayi pada mulut servik menyebabkan pecahnya membrane. Saat kebocoran dimulai, bisa dirasakan seperti semburan air atau hanya rembesan, namun sebenarnya pecahnya membrane takkan terasa karena membrane tidak memiliki saraf. Seringkali pada ketuban pecah ini ibu merasakan seperti mengompol, namun untuk memastikan apa yang keluar melalui jalan lahir tersebut apakah urin atau cairan ketuban dari baunya. Urin biasanya mempunyai bau yang khas, demikian halnya dengan cairan ketuban namun cairan ketuban ini berbau anyir.
Saat ketuban pecah maka akan keluar cairan ketuban melaui jalan lahir, selama masa perjalanan menuju ke tenaga kesehatan sebaiknya gunakan pembalut untuk menampung cairan yang keluar untuk mengurangi ketidaknyamanan bagi ibu.
4.      Dilatasi serviks ( leher rahim )
Agar anak dapat keluar dari rahim maka perlu terjadi pembukaan dari servik. Pembukaan servik ini biasanya didahului oleh pendataran dari servik. Yang dimaksud dengan pendataran servik adalah pemendekan dari canalis cervicalis, yang semula berupa sebuah saluran yang panjangnya 1-2 cm, menjadi suatu lubang saja dengan pinggir yang tipis. Sebetulnya pendataran servik sudah dimulai dalam kehamilan dan servik yang pendek ( lebih dari setengahnya telah merata) merupakan tanda dari servik yang matang. Pelebaran leher rahim ini hanya bisa dilihat melalui pemeriksaan dalam oleh tenaga kesehatan baik bidan maupun dokter yang akan membantu persalinan. Persalinan akan dimulai ketika serviks sudah membuka lengkap. Yang dimaksud pembukaan servik adalah pembesaran dari ostium externum yang tadinya berupa suatu lubang dengan diameter beberapa millimeter menjaadi lubang yang dapat dilalui anak, kira-kira 10 cm. Jadi pembukaan dianggap lengkap jika telah mencapai ukuran 10 cm.
Tidak dapat dipungkiri bahwa proses persalinan identik dengan rasa nyeri karena setiap persalinan normal selalu didahului dengan adanya kontraksi uterus yang menimbulkan rasa nyeri. Factor- factor yang menyebabkan rasa nyeri tersebut antara lain :
1.      Gerakan kontraksi rahim menyebabkan otot-otot dinding rahim mengerut, menjepit pembuluh darah.
2.      Jalan lahir dan jaringan lunak di sekitarnya meregang, sehingga terasa nyeri.
3.      Keadaan mental ibu (ketakutan, cemas, khawatir atau tegang), serta hormon prostaglandin yang meningkat sebagai respon terhadap stress.
Cara mengurangi rasa nyeri :
1.      Mintalah pasangan  memijat punggung bawah, atau menggompres punggung anda dengan air hangat di antara saat-saat kontraksi. Gunakanlah talk atau vaselin sebagai pelicin saat memijat
2.      Berkonsentrasilah pada pernafasan , untuk menenangkan dan mengurangi rasa sakit.
3.      Bernyanyilah atau bersuaralah saat nyeri timbul untuk melepaskan rasa sakit anda. Namun, tidak perlu terlalu keras agar tidak membuang energi yang sangat anda perlukan saat pengeluaran nantinya
4.      Berkonsentrasilah pada tiap kontraksi. Jangan memikirkan rasa sakit atau ketakutan untuk kontraksi yang berikutnya. Cobalah untuk melihat kontraksi sebagai gelombang yang harus diikuti untuk mencapai saat penggeluaran sang bayi
  1. Bergeraklah terus diantara tiap kontraksi. Ini akan membantu anda untuk mengatasi rasa nyeri saat persalinan. Saat kontraksi, pilihlah posisi yang paling nyaman.
  2. Pertahankan posisi punggung yang tegak, baik saat berdiri, duduk, maupun posisi lainnya. Gunanya agar kepala bayi tetap berada di leher rahim dengan baik, sehingga kontraksi yang terjadi semakin kuat dan efektif.
  3. Buang air kecil sesering mungkin agar kandungan kencing tidak menghalangi saat kontraksi.
Sampai saat ini mungkin masih banyak ibu yang belum tahu kapan harus menghubungi tenaga kesehatan terutama pada ibu primigravida yang belum pernah memiliki pengalaman dalam menghadapi tanda-tanda persalinan. Kurangnya pengetahuan ibu terhadap hal ini bisa membahayakan ibu maupun janin yang dikandungnya. Saat yang tepat menghubungi dokter adalah ketika Ibu merasakan tanda-tanda memasuki tahap persalinan seperti yang telah disebutkan diatas, Apalagi jika Ibu mengalami pecah ketuban. Jangan tunda menghubungi tenaga kesehatan.
Pengetahuan tentang tanda – tanda persalinan diatas diharapkan dapat membantu ibu hamil untuk lebih menyiapkan mentalnya dallam menghadapi persalinan dan lebih waspada terhadap timbulnya tanda- tanda persalinan agar tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan, karena jika ibu tidak mengetahui dan tidak segera menghubungi tenaga kesehatan baik dokter maupun bidan maka hal ini sangat membahayakan ibu dan janin yang dikandungnya.